Jelajah Intuisi
Esai, Puisi, Kata Bijak
Selasa, 28 Juli 2020
Minggu, 08 Februari 2015
Pendendam
Cepat atau lambat
akan kubalas, karena aku pendendam. Jika orng-orang tidak suka, atau beberapa
diantaranya mencoba menenangkanku, sesungguhnya mereka tak dapat menjamin
insafku. Karena pendedam menunggu amarahnya matang. Dan ketika masanya dipetik,
dia sendiri tak dapat menahannya.
Semua cerita tentang
pengampunan kuketahui, lalu kulakoni amalannya, namun tumpukan rasa sakit
menghapusnya kembali. Aku pendendam,
menari-nari di bawah selangkangan, diiring lirih senandung kenistaan. Terkurung
di antara hitam dan putih, bersama bayang kutukan yang mengerikan.
Rabu, 15 Januari 2014
Panglima Lebah
Alkisah Panglima lebah pulang
dari perjalanan panjang lalu menghadap ratunya. “Yang Mulia Ratuku, telah
kulaksanakan perintahmu, mencari kebijaksanaan pada perkampungan manusia.
Tetapi sungguh tak satu pun kudapati manusia yang dapat mengajarkannya kepadaku.
Ketika keluar dari hutan, aku segera
munuju ke istana, karena pikirku di sanalah dapat kutemui orang-orang bijak,
sebab di sanalah para pemimpin manusia berkumpul. Lalu pada suatu hari, dalam
suatu perayaan besar di alun-alun, aku hinggap pada piala raja, berharap
mendengarkan perbincangan para pejabat, barangkali dapat kuambil beberapa
hikmat. Tetapi apa yang kulihat, masing-masing pejabat mendekat pada rajanya
lalu bergiliran menjilat pantat sang raja. Kemudian Sang raja sembari sedikit menggelinjang berkata, “damailah
negeri, Oh negeri.” Sungguh itu lebih
telihat seperti nafsu syahwat ketimbang
sebuah kebenaran . Dan aku tak dapat bertahan lama melihat kejijikan itu. Aku
terbang menghindari istana.
Minggu, 28 Juli 2013
Kata Bijak (V)
Hargai cara berpikirmu, dengan melakukan tindakan atas ide-ide baikmu.
Mengapa melakukan spekulasi terhadap
Tuhamu. Bukankh tidak ada yang dapat disembunyikan dari-Nya.
Tindakan tegas tak pandang bulu, yang seolah-olah kurang
mengenal belas kasihan, acap kali diambil oleh subjek peristiwa bukan atas
kehendaknya, tetapi karena kondisi objek peristiwa yang terlalu lembek atau
mungkin telah terlalu jauh menyimpang dari koridor.
Pesan dari Ngarai Ayunan
Selamat datang Kawan, di Ngarai
Ayunan. Ada sedikit cerita tentang
ngarai ini. Tolonglah, setelah meninggalkan tempat ini, sampaikan ke tiap-tiap orang yang Engkau jumpai. Barangkali ada yang
peduli. Bukan yang pura-pura peduli.
Pada masa lalu Ngarai Ayunan adalah
ngarai yang permai. Pada setiap sudutnya berbaris pegunungan nan rapi, serta wangi karena
semerbak anggrek liar. Ada seruling
pusaka di tempat ini yang diwariskan turun temurun. Seruling alam yang
membangunkan penduduk ngarai setiap pagi dan berkhasiat memberikan ketenangan
jiwa. Ada pula Enggang keramat yang kini entah kemana? Konon Sang Enggang punya
banyak anak karena makanan yang melimpah. Sang Enggang memiliki suara yang keras serta parau, hingga mampu membangunkan semangat penduduk yang
sedang mengolah sawah dan ladang.
Langganan:
Postingan (Atom)