Alkisah Panglima lebah pulang
dari perjalanan panjang lalu menghadap ratunya. “Yang Mulia Ratuku, telah
kulaksanakan perintahmu, mencari kebijaksanaan pada perkampungan manusia.
Tetapi sungguh tak satu pun kudapati manusia yang dapat mengajarkannya kepadaku.
Ketika keluar dari hutan, aku segera
munuju ke istana, karena pikirku di sanalah dapat kutemui orang-orang bijak,
sebab di sanalah para pemimpin manusia berkumpul. Lalu pada suatu hari, dalam
suatu perayaan besar di alun-alun, aku hinggap pada piala raja, berharap
mendengarkan perbincangan para pejabat, barangkali dapat kuambil beberapa
hikmat. Tetapi apa yang kulihat, masing-masing pejabat mendekat pada rajanya
lalu bergiliran menjilat pantat sang raja. Kemudian Sang raja sembari sedikit menggelinjang berkata, “damailah
negeri, Oh negeri.” Sungguh itu lebih
telihat seperti nafsu syahwat ketimbang
sebuah kebenaran . Dan aku tak dapat bertahan lama melihat kejijikan itu. Aku
terbang menghindari istana.