Rabu, 15 Januari 2014

Panglima Lebah

Alkisah Panglima lebah pulang dari perjalanan panjang lalu menghadap ratunya. “Yang Mulia Ratuku, telah kulaksanakan perintahmu, mencari kebijaksanaan pada perkampungan manusia. Tetapi sungguh tak satu pun kudapati manusia yang dapat mengajarkannya kepadaku.  Ketika keluar dari hutan, aku segera munuju ke istana, karena pikirku di sanalah dapat kutemui orang-orang bijak, sebab di sanalah para pemimpin manusia berkumpul. Lalu pada suatu hari, dalam suatu perayaan besar di alun-alun, aku hinggap pada piala raja, berharap mendengarkan perbincangan para pejabat, barangkali dapat kuambil beberapa hikmat. Tetapi apa yang kulihat, masing-masing pejabat mendekat pada rajanya lalu bergiliran menjilat pantat sang raja. Kemudian Sang raja sembari  sedikit menggelinjang berkata, “damailah negeri, Oh negeri.”  Sungguh itu lebih telihat seperti  nafsu syahwat ketimbang sebuah kebenaran . Dan aku tak dapat bertahan lama melihat kejijikan itu. Aku terbang menghindari  istana.