Sabtu, 21 Juli 2012

Kata Bijak (III)



Tuhan menghembuskan nafasnya dan insan pun mengecap kehidupan. Nafasmu adalah nafas Tuhanmu.

Berhentilah sejenak dan rasakan sirkulasi angin di sekitarmu. Biarkan kelelahanmu diterbangkan dan berganti dengan semangat yang baru.
Dengarlah alam dalam keheninganmu. Temukan dan rasakan harmoni senandungnya. Sungguh, itulah harmoni maha indah, Karya Komponis Agung, Pencipta semesta. Sadarilah, bahwa kamu adalah bagian dari harmoni itu.  
Walaupun tanpamu kehidupan akan terus mengalir. Meradang dan mengeluh pada situasi hidup yang kurang menguntungkan sepertinya adalah sebuah tindakan konyol...!!!??? Mengapa tidak membangun motivasi yang positif saja, agar hidup lebih hidup .....!!!!!!?????
Semakin sering kita singgah, semakin lambat kita sampai pada tujuan.
Kamu belum benar-benar meyakini jika yang kamu sebut keyakinan itu membuatmu berpikir sangat keras karena batas-batas logika.
Terkadang kita terlalu kencang berlari, memacu hidup dengan penuh nafsu, sehingga lupa pada banyak hal yang melintas.
Nyanyikanlah kesedihanmu untuk menghibur hatimu. Nyanyikanlah kegembiraanmu untuk menahannya dari kata-kata keangkuhan.
Pikiran seseorang menampung banyak hal, Seperti sebuah ruang perpustakaan yang besar, pikiran harus diatur agar tidak berantakan. Dan untuk dapat mengaturnya kita harus menaklukannya.
Seorang prajurit yang pulang dalam kemenangan perang akan disambut dalam tangisan haru. Demikianlah kebahagiaan yang besar tidak disambut dengan gelak tawa tetapi dengan air mata.
Dalam keramian kita dapat menemukan banyak hal diluar kita dan dalam keheningan kita dapat menemukan banyak hal di dalam diri kita.
Kamu hidup di antara penilaian kolektif maupun indiviidu orang-orang di sekitarmu. Dan 'pernyataan sikap' merupakan penangkal ampuh, agar orang-orang tidak salah menilaimu.
Jangan mengorbankan orang banyak hanya karena satu orang.
Petiklah dari apa yang kamu dapatkan dalam ketenangan, karena pada saat itulah potensi terbesar dirimu, yaitu kekuatan alam bawah sadarmu sedang bekerja.
Kita di sini saat ini, dalam dimensi ruang dan waktu saat ini. Sadari dan hadapi!
Serignkali kali kita mampu melakukan sesuatu karena desakan orang lain, seharusnya kita pun mampu melakukannya karena desakan diri sendiri.
Aku tepat berada di bawah sebatang pohon ketika seekor induk pipit berkata, “Anakku, jika kamu ingin terbang, kamu harus belajar, kamu harus memulainya dengan merentangkan dan mengepakkan sayapmu, lalu terjunlah ke bawah. Makanlah dahulu sekarang, agar tubuhmu kuat. Aku juga tau kamu akan dilanda ketakutan jangan-jangan terjatuh dan terhempas ke tanah, tetapi aku Ibumu, akan berjaga-jaga untukmu.” Setelah mendengar demikian aku bergumam sendiri, terima kasih burung pipit! Lalu aku berjalan dengan penuh gairah.
'Yang diupayakan dengan susah payah, mungkin saja hancur dalam sekejap dan yang tidak pernah diupayakan mungkin saja dimiliki.' Lalu apakah yang harus dilakukan? BERBAHAGIALAH DALAM SEGALA PEKERJAAN.
Terima kasih untuk segala beban, terima kasih untuk segala himpitan. Aku sambut kamu hari ini dalam semarak. Laksana akar pepohonan yang menyelubung dan memecahkan kerasnya batuan. Demikianlah kamu akan memecahkan kekerasan hati dan melembutkannya.
Tuhan mempunyai takaran-Nya sendiri, jangan samakan dengan takaran yang dimiliki manusia.
Hari malang itu ada agar manusia lebih dapat menentukan masa depannya.
Jangan lupa berdoa untuk "Orang-orang yang telah berdoa untukmu." Karena mungkin saja berkat doa merekalah kamu tetap dalam kebaikan dan berdoa saat ini.
Kemenangan yang besar itu ialah ketika kamu telah dapat menaklukan dirimu.
Air yang jernih mampu meneruskan cahaya, demikian halnya dengan pikiran yang bening
Ketika kehidupan memberikan eksekusi, sesungguhnya ia sedang membagikan warna-warnanya. Dan apapun itu, setiap insan wajib menerimanya dengan keikhlasan.
Kekuatan kehendak mendapatkan skor yang maksimal, Jika telah membawa pada kedisiplinan yang benar.
Jika Tuhan itu Jahat, Ia tidak akan dipercayai begitu banyak orang.
Dengan berprasangka buruk, kita menghalangi diri kita untuk melihat dan menyajikan kebenaran.
penting sekali untuk tetap membayangkan apa yang diinginkan, daripada membiarkan skenario kasus terburuk masuk ke benakmu.
Yang kuat, dipercaya menanggung yang berat.
Guncangan mungkin membuat goyah, namun yang telah kokoh tidak mudah untuk runtuh.
Jangan mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah, tetapi kibarkan sebagai tanda kemenangan atas perdamaian
Bahkan jika kekalahan itu benar-benar datang, jangan mengutuk harapan, karena masa bukanlah hari ini saja.
Jika kita benar-benar menginginkanya, kekuatan berlipat ganda. Dan pada akhirnya kemenangan itu menjadi milik kita.
Dari Berbagai Sumber