Selasa, 20 Maret 2012

Kata Bijak (I)


Pribadi yang rapuh tertunduk dan tertidur, tetapi pribadi yang kokoh tertunduk lalu menengadah.

Kita tak akan mengenal rasa manis, jika tak pernah mengecap rasa pahit.

Bergeser sedikit saja sudah  merubah banyak keadaan.

Masa lalu untuk kelakar dan senyuman. Masa kini, untuk kita hadapi. Masa depan, untuk kita gapai bersama.

Hidup tanpa tujuan, seperti bermain bola tanpa gawang
Tak peduli dalam keadaan apa pun, Sang Pemenang tetaplah Pemenang
Kebahagiaanmu tidak ditentukan oleh orang lain, tetapi oleh dirimu sendiri.

Kaum Terhina adalah mereka yang menghina
Para Penjilat adalah mereka yang menyanjung berlebihan
Para pendusta adalah mereka yang membohongi hati nurani

Berbicara adalah Seni. Berbicarah sebaik mungkin agar pembicaraan Anda bernilai tinggi.

Tuhan tidak memperhitungkan kegagalan orang bodoh, bangunlah kepercayaan bahwa kita mampu melakukan hal yang benar.

Kritik bisa datang dari siapa saja. Dari orang yang lebih baik, juga dari orang yang tidak lebih baik. Yang Jelas ‘kritik seringkali datang sebagai manifestasi dari kepedulian’. Oleh karena itu, jangan menutup diri dari kritik dan jangan pula takut untuk memberikan kritik. Sebab sesungguhnya dengan kritiklah banyak hal telah dibangun.

Pemimpin yang baik adalah mereka yang peduli pada orang lain. Itulah karakter pemimpin sejati. Yang meletakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan melayani sepenuh hati.

Kedamaian sejati  hanya dapat terwujud jika kita mempunyai hati yang ikhlas untuk memaafkan. Maaf adalah nafas dari kedamaian.

Anda benar jika mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya. Karena dengan demikian Anda tahu saat yang tepat untuk melakukan tindakan yang benar.

Kesalahan terbesar seseorang adalah ketika Ia memutuskan untuk berhenti, padahal Ia tahu bahwa hal yang dilakukannya benar.


(Dari Berbagai Sumber)