Minggu, 28 Juli 2013

Kata Bijak (V)


Hargai cara berpikirmu, dengan melakukan tindakan atas ide-ide baikmu.

Mengapa melakukan spekulasi terhadap Tuhamu. Bukankh tidak ada yang dapat disembunyikan dari-Nya.

Tindakan tegas tak pandang bulu, yang seolah-olah kurang mengenal belas kasihan, acap kali diambil oleh subjek peristiwa bukan atas kehendaknya, tetapi karena kondisi objek peristiwa yang terlalu lembek atau mungkin telah terlalu jauh menyimpang dari koridor.

Dalam banyak hal, diam lebih bernilai sebuah permohonan daripada berteriak karena cemas.

Bagaimana kamu dapat memperbaiki benang yang kusut, dengan hati yang kusut? Kamu hanya akan membuat benang itu bertambah kusut.

Dilarang menahan amarah sampai matahari terbenam. Petang seharusnya menjadikan kita orang-orang yang damai.

Tuhan sudah memberi petunjuk, tetapi kamu tidak paham. Karena kamu menginginkan petunjuk seperti yang ada di benakmu. Padahal Dia jauh lebih besar darimu dan tentu saja takaran-Nya dan takaranmu tak dapat disamakan....Kalau cara berpikirmu yang harus dipakai, mengapa minta petunjuk?

Berpikir negatif, walaupun sedikit. Itu sudah cukup membuatmu tidak memperoleh manfaat dari apa yang kamu dengar.

Apalah arti kenyamanan tubuh, jikalau jiwa rapuh.

Sangat penting merangkai hari ini dengan untaian kebaikan, dengan segala keterampilan serta ketangguhan. Sehingga kelak dapat dikenang kisah yang indah, menginspirasi, bukan sesal.

Adalah wajar kekhilafan. Namun genangan kebajikan ialah kemurnian, sedikit saja terkontaminasi maka didapati genangan yang kotor.

Jika kamu dengan cerdas melihat masa lau. Di sana akan kamu temukan banyak rambu-rambu menuju masa depan.