Sabtu, 09 Februari 2013

Lirih

Hari itu aku datang untuk menghiburmu
Namun kau sambut aku dengan sebilah belati
Aku tidak menyangka
Engkau benar-benar menikamku

Padahal beberapa hari sebelumnya kudengar kabar  tentangmu
Tentang rintih kesakitan dan susahmu yang memerlukan bantuanku
Aku pun datang dengan satu  kekuatan, dari seribu  kekuranganku

Dalam tatihku, kau tambah lukaku
Aku terhuyung,…
Jatuh perlahan di hadapanmu
Di tatapan matamu yang membuang kasih

Pandangku berkunang, lekat padamu
Lalu kupersembahkan  tawaku
Sesaat,  mengejek  setiap jejakku dan jejakmu
Hingga akhirnya kau tak lagi kukenal
Hingga kau tak lagi kurasakan

Lirih….
Buainya lembut pada lumuran darah
Pada riakmu yang hampa menyambut kebebasan dambaanmu
Pada jasadku yang lenyap bersama iringan senja

Oleh: C. Tefbana