Terjerembab Sang Pecinta,
Tengkurap, merangkak
Mengalir deras darah dari lututnya
Tapi siapakah yang akan membalut luka itu?
Sendiri Ia, bahkan tubuhnya tak lagi berasa
Dan dari kilatan terdengar jelas
Inilah akhir lelah kakimu!
Inilah akhir jalanmu!
Tanpa haru, tanpa erang
Dalam rangkak tak mampu Ia tegak,
Lalu terjerembab kembali
Pada becek puncak tanjakan bercampur kerikil
Sayu matanya,
Dari samar rimbun dedaunan sekelebat cahaya menyapa hangat
‘Aku panggil kamu Sang Pecinta, dalam tidur yang panjang’
Dan pada kaku tubuhnya senyuman itu tampak
Senyum Sang Pecinta
Oleh: C. Tefbana