Ketika puisi tak lagi mampu menghibur
Kemanakah aku?
Segala asa menjadi hampa
Aku menatap kesia-siaan
Aku menyayangi kesia-siaan
Dalam heningnya malam
Dalam hiruk pikuk keramaian
Aku memanggil
Terus memanggil
Tetapi tetap sama
Kamu tidak ada
Ini awal apa?
Atau akhirkah?
Aku tak pernah tahu
Yang kutahu, aku tak bisa
Jika tak memanggilmu
Jika tak meletakkanmu dihatiku
Sekarang, masa ini telah terlalu lama
Semua tetap sama
Kamu tidak ada
Aku pun berlayar
Tanpa dermaga persinggahan
Aku terbang
Entah kemana?
Kamu, dimana pun kamu
Kamu, kepada siapapun kamu bermimpi
Aku di sini
Semua tetap sama
Aku selalu menyebutmu
Berteriak memanggilmu
Entah sampai kapan
Entah akan sia-sia
Entah kamu akan datang
Aku tidak tahu
Oleh: C. Tefbana