Jumat, 20 April 2012

Kata Bijak (II)

Alam Sumber inspirasi. Mendangar alam, belajar mendengar suara hati.  

Jalannya tidak lagi disebut jalan buntu, jika Anda bersedia melompati rintangan yang menghalanginya.

Jika daun-daun berguguran, mungkin akan tumbuh tunas-tunas yang baru.

Penuhi kebutuhan orang lain, agar kamu tak pernah kuatir dengan kebutuhanmu.

Tuhan memakai kamu bukan karena apa yang ada di dalam kepalamu, melainkan karena apa yang ada di dalam hatimu
Orang yang takut untuk memperoleh musuh tidak akan pernah memperoleh teman sejati.

Bukankah di tengah badai yang besar terdapat mata badai yang menawarkan ketenangan. Dan apalah artinya gelora jika kita berada di sana.

Pada bejana orang yang kurang bijak adukan bertambah keruh, tetapi pada bejana orang yang bijak adukan menjadi jernih.

Mata terbatas oleh ruang dan waktu. Gunakanlah juga hati untuk membantunya melihat kebenaran.

Adakalanya kesulitan datang untuk mengajarkan kepada kita tentang hal-hal yang belum kita ketahui.

Jika kritikan datang dan terdengar sangat pedas, itu artinya kamu akan segera menerima kadonya, yaitu 
perubahanmu pada kebaikan.

Ikhlas = "Tidak ada yang dihitung, karena itu tidak ada yang perlu diperhitungkan. Tidak ada yang salah, 
karena itu tidak ada yang perlu dipersalahkan. Semuanya adalah warna kehidupan."

Tuhan sangat ingin terlibat dalam persoalan yang kita hadapi, tetapi kita seringkali tidak melibatkan-Nya.

Tak ada langkah awal, tak pernah ada apapun.....

Jangan takut menjadi pion, bukankah Soekarno pionernya Indonesia.

Belajar bertutur, membangun karakter......

Terkadang nyali perlu diuji, untuk memacu adrenalin dan memberi stimulus pada alam bawah sadar.

Ide cemerlang, berasal dari jiwa yang tenang.......

Yang terjadi sekarang terkadang merupakan yang terucap berberapa waktu yang lalu.

Perasaan tak berdaya hanya dapat dikalahkan dengan persaan berdaya.

(Dari Berbagai Sumber)